Mengapa Kita Harus Bersin dan Batuk ?

          
Bahasa Inggris kuno kata untuk “Sneeze/bersin” adalah “fneosan.”            
            Bila ada sesuatu masuk ke dalam hidung manusia, misalnya debu, tubuh akan bereaksi sangat cepat dan spontan: ia bersin. dari dalam paru-paru, ada gelombang udara yang secara tiba-tiba didesak keluar lewat batang tenggorokan dan pangkal tenggorokan lewat hidung. kalau bersin satu kali belum memadai tubuh akan bersin sekali lagi. bersin itu akan berlangsung sampai orang bisa bernafas seperti biasa.
            Tubuh bersin secara otomatis tanpa orang mempertimbangkannya terlebih dahulu atau pun mempengarunginya. Ini semacam reaksi tubuh, satu gerak refleks. Gerak refleks dipicu oleh suatu ransangan. Rangsangan ini kemudian menimbulkan rentetan reaksi tertentu. dalam peristiwa bersin, rangsangannya berupa debu di dalam hidung. debu menggelitik kita setelah itu bersin.
Paru-paru yang dikelilingi otot-otot terletak didalam rongga dada dan dipisahkan oleh sekat rongga badan dari organ-organ tubuh lainnya. kalau orang harus bersin, orang terlebih dahulu menarik nafas, sampai ada cukup udara di dalam paru-parunya. Lalu, semua otot di daerah dada dan perut mengerut degan kencang, sekat rongga badan menekan ke atas dan udara yang tadinya masih berada di dalam paru-paru didorong keluar. Desakan udara itu harus melalui batang tenggorokan, melewati batang tenggorokan, melewati pangkal tenggorokan, dan kemudian menuju ke arah hidung dan sekaligus menyapu keluar benda asing yang menggelitik tadi. Waktu bersin itu, hampir seluruh badan kita berguncang, tanpa kita harus berbuat sesuatu atau dapat berbuat apa pun untuk mencegahnya.
Kalau kita sedang pilek, hal yang sama akan terjadi terhadap tubuh, seolah-olah ada benda asing di dalam hidung. Tetapi, dalam hal ini bukan benda asing yang menyumbat saluran pernafsan kita, melainkan ingus yang keluar dari dalam rongga samping hidung ke saluran pernapasan. kalau benini pasalnya, gebrakan bersin saja tidak ampuh lagi. pilek ini harus disingkirkan dahulu, sesudahnya barulah bersin jga akan berhenti.
             Peristiwa batuk sama halnya dengan peristiwa bersin. hanya saja, di sini bukannya hidung yang mampet, melaikan pangkal tenggorokan. Penyumbatan bukan oleh sebuah benda asing, misalnya remah-remah, atau pun lendir lagi. ingus yang sama tadilah yang mebuat kita bersin, hanya saja ingus yang ini tidak nyasar ke dalam hidung, melainkan ke dalam leher (tenggorokan). Jadi, tergantung dimana tubuh digelitik, entah di hidung atau di leher, tubuh pastilah bersin atau batuk.
              James Chapman dalam Ryan Fibrian dalam postingannya, ini cara keren untuk bersin dalam sepuluh bahasa. wow hehe bersin juga ternyata ada dalam bahasa ya, sangat menarik.

 Bagaimana ? sudah tahukan bersin dalam 10 bahasa. sepertinya bersinnya orang jepang cukup aneh ya ? hehe korea juga ...  boleh ko dicoba.



Post a Comment