5 Hal Penting saat Menjadi Ketua Kelompok KKN

           Dag-dig-dug pasti perasaan seorang yang baru saja dilantik menjadi seorang ketua kelompok KKN. Membayangkan beban yang begitu berat kini dipundaknya. Beda halnya bila seseorang itu merasa dan bahkan berambisi bahwa dia harusnmenjadi Ketua. Karena merasa pantas biasanya akan minim bertanya dan sedikit belajar karena merasa hebat dan merasa tak perlu. Padahal banyak hal yang meti diperhatikan selama menjadi Ketua Kelompok KKN, selain teori-teroi dan pesan dari Dosen atau Pembimbing. Berikut ini 5 hal yang penting yang harus diperhatikan selama menjadi ketua Kelompok KKN.

1. Perdebatan
          Ketika mendekati masa-masa pelaksanaan KKN pastilah ada rapat-rapat pertemuan. Nah, rapat ini kadang kala bagi yang belum terbiasa memimpin akan merasa kikuk. Apalagi yang dihadapi organisator-organisator kampus. kalem ajah, justru manfaatkan mereka yang sudah memiliki keahlian atau keterampilan memeimpin rapat untuk pertemuan pertama. disanalah kita perhatikan secara seksama dan pelajari bagaimana memimpin sebuah rapat. kalau hal tersebut dirasa belum bisa dilaksanakan. Penulis rasa tidak mungkin Anda ditunjuk sebagai ketua tidak memiliki ketrampilan memimpin rapat.
          Kembali pada persoalan mengapa memimpin rapat menjadi hal yang penting bagi ketua kelompok KKN. Disinilah peran ketua memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan selama KKN berlangsung. Biasanya anggota kelompok akan terbagi lagi menjadi beberapa tipe misalkan, tipe memberi banyak masukan (bisa ngalahin ketua masukannya, hehe), tipe "iya-iya ajah", dan tipe ngasih masukan engga keputusan "iya" juga engga -bimbang-. kita harus serius menghadapi semua ini. Bagaimkana kita berlaku adil pada setiap anggota. bila dirasa berat menurut ketua atau anggota lainnya jangan langsung ketuk palu, silahkan selama masih bisa dimusyawarahkan dalam rapat lanjutkan sampai menemui kesepakatan bersama.
Kalau musyawarah itu tak membuahkan hasil baru lah masuk pada tahap perdebatan, disini wawasan, dan ketelitian, serta ketegasan seorang pemimpin dimunculkan. Berikan penjelasan dengan bahasa yang kiranya dapat dimengerti oleh anggota mengapa keputusan/ kebijakan itu diambil. Oke karena itulah perdebatan menjadi hal penting bagi ketua kelompok KKN. Tapi ingat debat dengan alasan yang logis agar tak terjadi depat kusir.


baca juga : Pembekalan KKN 2016 

2. Kosisten
Sosok ketua mestilah konsisten. jangan cepat berubah dalam mengambil keputusan. Fikirkan dahulu kebijakan yang kita ambil. Misalkan kita membuat sebuah aturan untuk anggota, tetapi angota tidak setuju karena melihat kelompok lain tidak menerapkan kebijakan tersebut. Konsistenlah, selama kebijakan tersebut tidak menyalahi aturan yang diberikan kampus. kalau memang itu menyalahi aturan atau prosedur pelaksanaan, silahkan dikaji ulang terlebih dahulu. Biasnya mengenai hal-hal yang kritis seperti Jadwal Kehadiran / Biaya / Program Kerja dan lain sebagainya.

3. Humoris
            Seperti sebuah keluarga, seorang ketua KKN mestilah pandai-pandai mencari cara untuk mencairkan suasana. berfikir terbuka sangat diperlukan, agar tidak menilai seorang anggota dari satu sudut pandang saja. sekali-kali ercandalah dengan anggota. jangan menutup diri. Humoris diperlukan tapi jangan berlebihan, kapan seriusnya ?
            Nah, berpuluh hari itu engga sebentar "presepsi awal" tapi kalau dijalankan dan setpai harinya ada saja yang bisa buat ketawa dan berat badan naik akan merasa waktu KKN ko cepet banget ya.. hehe. Untuk itu tertawalah selama tertawa menjadi sebuah larangan. Pengalaman penulis kalau anggota lagi seneng bercanda sampai sedang tidurpun dikerjain. Bisa bayangkan, sambal yang masih tersisa sehabis makan. Ditempelkan kebibir, kesel sih engga. Cuma pedasnya itu, hehe.

4. Pandai Berkomunikasi
           Komunikasi sangat utama dalam sebuah organisasi. bagaimana bisa saling memahami kalau komunikasi saja sudah tidak membaik. Perhatikanlah bahasa kita, Gerak tubuh kita, dan macam lainnya yang berkaitan dengan komunikasi. Bila merasa diri kita kurang pandai,disinilah melatih hal itu semua. Berkomunikasi lah dengan bijak. luangkan waktu untuk menjadi pendengar yang baik kepada setiap anggota kelompok. hati-hati jadi temen curhat.. ciaa-ciaa, ehem. Berkomunikasilah sebagaimana seorang pemimpin berkomunikasi. hehe. Oke lanjut yang terakhir.


5. Punya Waktu Sendiri
Luangkan waktu untuk merenung, renungkan masalah yang setiap harinya muncul. lakukan bersama dengan hobimu (tapi yang kiranya memungkinkan) misalnya, membaca buku, mendengarkan musik sambil baca buku, ngemil sambil membaca buku terus dengerin musik, pokoknya sesukamu selama hal terebut dapat mendinginkan fikiran yang mumet. Berkeliling desa bila dirasa perlu kenapa tidak untuk dilaksankan. Waktu sendiri ini melatih kita untuk berfikir luwes dan berfikir memecahkan masalah dengan segudang solusi yang kreatif. Ketika nanti ada evaluasi harian setidaknya kita sudah memiliki pertimbangan dan penyelesaian masalahnya. Pentingkan ?

Penulis rasa kurang kalau hanya 5 saja, tak cukuplah hanya dnegan 1 postingan saja, banyak cerita yang ingin disampaikan. Namun dalam kesempatan ini penulis rasa untuk mencukupkan saja. Selebihnya bisa saling menanggappi. kalaupun tidak terima kasih atas waktu yang disempatkan untuk artikel kali ini.

Suka-Tani (?)


Seorang pria sambil berdiri menyengaja menanti terbit matahari pada hari itu. Sambil merenung ia menyesali keadaan alam yang kian berubah.

Dalam bisikannya "Mengapa sawah kini semakin sempit tergantikan lahan permukiman?"

Aahhh... Kilas balik membuatnya mengirup udara terlalu dalam, ia perlahan mulai memegang lutut dan bertekuk terasa menggigil angin pagi menyapa. Berlari, kotor, basah,  bersama sahabat, gatal. Itulah rasa yang menguat dalam lamunannya.
Ditengah lamunan pria itu, seekor belalang hinggap diujung kakinya. Sedikit Semerengah senyumnya, ada hiburan baginya. Dibawa pulang lah belalang itu, saat yang sama sang ayah sedang menikmati segelas kopi dengan singkong goreng yang sedikit aga gosong. Sambil bermain belalang bak anak lecil masa itu,  ia melontarkan pertanyaan pada ayahnya.

"Ayah, mengapa sawah kini kian sempit? dan bibit bibit perumahan mulai tumbuh subur menggantikannya? mengapa yah!"

Diambillah cangkul, sambil bersiap berangkat sang ayah menjawab.

"Memang nak,  sawah-sawah kini hampir hilang, ini bukan salah petani yang menjualnya atau pemerintah dengan keserakahannya, bukan pula para pengusaha dengan segalanya masterplan-nya.  Tapi ayah yakin ini semua karena pemuda sepertimu nak yang sudah tak suka bertani lebih suka urban ke kota-kota. Jika sudah tak ada pemuda yang suka bertani, jangan lagi kau sesali sawah hilang dari bangsa ini."

- Terinspirasi saat melewati Sukatani, sawah dengan. Gerbang-gerbang perumahan.

Azaliaku - Putri Allawiah Putri Dambaan

Video ini hanya cuplikan, yang terinspirasi dari lagu yang dinyanyikan oleh Ali Sastra "Azalia"
Saat berkunjung ke tempat wisata Dusun Bambu, tertarik melihat bunga-bunga bermekaran.
Dan juga teringat lirik lagu Azalia, langsung dibuat videonya. Sebenarnya masih dalam tahapan belajar. Kamera pun ala kadarnya. Hehe.
Yang penting ada kemauan dan tindakan, apapun hasilnya meski ditertawakan kamar sebelah, tak apa. Pada dasarnya tak banyak berbicara aku bisa ini aku bisa itu. Buktikan saja semampunya.
Toh ini dibuat juga bukan karena ingin pujian.
Silahkan dikomentari,





Mentari, Matahari Pagi Ini




Hai mentari, pagi ini kau seperti sedang tersenyum 
Memancarkan sinar yang tak merusak mata
Menghangatkan badan yang sedang merindu 
Dan membuat embun menipis kembali pada asalnya

Awan juga begitu 
Mengikutimu mencerahkan warnanya
Yang membiru
Semerdu angin yang menggoda dedaunan 

Mentari.. aku tahu mereka disana
Kadangkala suka menebak menebak 
Menebak kadang kau cerah, kadang kau muram
Kadang kau , kau bersembunyi dibalik awan

Apapun tebakan mereka
Mentari tetaplah mentari
Yang selalu patuh, akan takdir Maha Pencipta 
Menebarkan cahaya yang gemilang 

Maafkan mereka yang selalu mencaci 
Pabila keberadaan mu di atas kepala
Saat puncak suhu tak seperti biasanya 
Sembari merintih mengusap keringat

Pun bila sore tiba menjelang 
Banyak yang menantimu
Melepas penat
Sembari mengiringi mentari senja pergi