MERENUNG - Hai sobat Chaboen, sebelum revolusi serba digital seperti saat ini saat pembaca membaca artikel ini. Akte lahir adalah kertas, ijazah kertas, akte nikah itu kertas, paspor kertas, surat kepemilikan rumah juga kertas, uang pun kertas. Kehidupan kita layaknya dikelilingi kertas-kertas.
Seiring waktu berlalu, semua di robek, dibuang dan dibakar. Berapa banyak orang bersedih karena kertas-kertas yang dimilikinya. Dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan kertas-kertas yang dimilikinya.
Tetapi sobat Chaboen ada satu lembar kertas yang tidak mungkin di lihat oleh manusia itu sendiri yaitu, akte kematiannya sendiri!
Maka manusia itu ada batasnya yang tidak mungkin dia mampu menjangkau waktu. Belajarlah untuk memiliki prinsip hidup. Ada tiga fase hidup yang tampak dari kita:
Masa puber kita dimana kita punya waktu dan kekuatan atau kesehatan tetapi tidak punya uang.
Masa bekerja kita punya uang dan kekuatan atau kesehatan, tetapi tidak punya waktu.
Masa tua kita punya uang dan punya waktu, tetapi tidak punya kekuatan dan kesehatan lagi.
Manfaatkan kesempatan hidup sebaik-baiknya selagi masih bisa bernapas. Kadang kita yakin bahwa kehidupan orang lain lebih baik dari kehidupan kita, padahal orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan kita jauh lebih baik darinya. Hal itu terjadi dikarenakan kita melupakan satu hal terpenting dalam hidup, yaitu bersikap mensyukuri apa yang sudah kita miliki. Oleh sebab itu nikmati hidup, dan selalu bersyukur atas segala nikmat dan karunia hidup. Tidak capek pun perlu istirahat. Tidak kaya pun perlu bersyukur.
Sadarlah hidup itu pendek pasti ada saatnya finish.
Selamat memulai aktivitas dan lakukan yang terbaik hari ini.
Post a Comment