Salam bahagia bagi rekan pembaca, semoga rekan pembaca dalam keadaan sehat selalu, karena keadaan sehat kita mau ngapain ajah juga enak. Contoh ; musim liburan kalau badan gak enak tetep kan gak mood, betul kan? Kalau ingin makan bakso tapi perut lagi kurang beres, uhh pasti gak bisa buat makan yang pedas-pedas. Nah, maka dari itu penulis mendo’akan supaya kita semua selalu dalam keadaan sehat, karena sehat ... (apa lanjutannya?) Hehe.. Aamiin.
Oke rekan pembaca, pengantar tadi bertopik sehat, salah satu indikator sehat adalah ber. . . bersih. Sesuai judul topik “Tempat Favorit Mahasiswa Buang Sampah” sebelumnya mohon maaf bila penulis menggunakan kata mahasiswa karena lingkungan penulis masih dikelilingi rekan-rekan sebagai mahasiswa. Jadi penggunaan kata mahasiswa disini tidak berlaku untuk umum. Namun, bila ada kesamaan nama, peristiwa, dan lokasi yang sama mohon dimaafkan.
Oke rekan pembaca, pengantar tadi bertopik sehat, salah satu indikator sehat adalah ber. . . bersih. Sesuai judul topik “Tempat Favorit Mahasiswa Buang Sampah” sebelumnya mohon maaf bila penulis menggunakan kata mahasiswa karena lingkungan penulis masih dikelilingi rekan-rekan sebagai mahasiswa. Jadi penggunaan kata mahasiswa disini tidak berlaku untuk umum. Namun, bila ada kesamaan nama, peristiwa, dan lokasi yang sama mohon dimaafkan.
Langsung saja kita
bahas satu persatu tempat-tempat favorit mahasiswa menyimpan sampah versi
chaboen.blogspot.com.
Penulis mengajak rekan pembaca untuk berkenalan dengan salah
satu yang menjadi peran utama dalam tuilsan kali ini, yaitu sampah. Apa sih itu
sampah ... (kalau dalam soal uas pertanyaan jenis divergen, pasti akan berbunyi
seperti ini; Jelaskan yang saudara ketahui mengenai sampah dan bagaimana
sejarahnya?) waaauuw...
Sampah
Panjul begitu panggilan akrabnya, ketua UKM pecinta alam tahun 2015
dalam dialog sederhana bersama penulis mengungkapkan “Pandangan orang mengenai
sampah adalah bahan tak berguna dibuang begitu saja, tak berguna berasal dari
sisa pembungkus sesuatu dan menijikan sehingga sampah itu tidak ingin dimiliki
lagi oleh orang.”
Devinisi dari sumber yang terpercaya kerelevannya
wikipedia.org tertulis “Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan
tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya."
Mengenai sampah juga dalam perkuliaahan dosen mengatakan
“Seharusnya kampus kita bersih bukan sepenuhnya karena petugas kebersihan,
tetapi karena kesadaran kita terhadap kepedulian bersihnya lingkungan sekitar”.
Rekan pembaca, penulis sangat setuju dengan quots
tersebut apa lagi didukung dengan slogan-slogan yang pasti ada dalam setiap acara
go-green yaitu mari kita mulai dari sendiri. Penulis
mengilustrasikan seperti ini, jika luas kampus kita lebih kurang empat ribu
meter persegi dan jumlah mahasiswa ditambah jumlah pendidikan dan kependidikan
serta staf lembaga lebih kurang seribu orang. Kebanyakan mobilitas yang sering dilalui atau
disinggahi adalah ruang kelas, selasar gedung, ruang kantor, masjid, kantin, toilet
dan halaman parkir. Maka dari luas kampus itu hanya sepertiga yang sering
digunakan pastilah titik-titik sampah berkumpul juga sering di tempat tersebut.
Selebihnya luas taman dan lapangan.
Seandainya kita menerapkan prinsip mulai dari diri kita
sendiri dan lingkungan sekitar. Maka
sertiap orang bila membentangkan tangan dan itu lah lingkungan sekitarnya,
diberi tanggung jawab seluas itu ia harus menjaga dari sampah. Mari kita
hitung, rata-rata bentangan tangan orang dewasa adalah 1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2 dikalikan 1000
orang maka seluas 2250 m2 akan bersih dari sampah itu sudah lebih
dari sepetiga dari luas kampus. Tapi sayang ini hanya ilustrasi penuis yang
mustahil akan dijadikan sebuah kebijakan untuk mengelola kebersihan.
Setelah kita mengenal sampah dan analisisnya, ada yang tak
biasa dari judul kali ini yaitu “simpan atau menyimpan sampah”. Penulis menggunakan kata tersebut karena
terinspirasi dari rekan kakak tingkat yang berkata bahwa “sampah itu jangan
dibuang tapi disimpan, karena kalau dibuang pasti akan berserakan”. Penjelasan
; Baju setelah digunakan dibuang atau disimpan ? mana yang lebih rapih, buang
bajunya atau simpan bajunya ? Maka penulis lebih setujuh pemerintah atau
masyarakat menulis peringatan menggunakan kalimat, Simpan Sampah pada
Tempatnya!
Tempat atau Ruang
Apa yang menjadi permasalahan dari kedua konsep ini? Oke
penulis tidak akan mempermasalahkan kedua konsep ini. Hehe karena kalau dari
definisi kedua konsep tempat dan konsep ruang pastilah berbeda jadi tidak akan
dibahas karena akan terlalu panjang bila hal ini dibahas. Maka dari itu mari
kita mulai tempat-tempat favorit yang kita tunggu-tunggu. (hehe)
- Tempat Sampah Depan Kelas
Ini tempat sampahnya.. biar kecil kalau dimanfaatkan dengan benar luar biasa fungsinya. |
Dosen sudah masuk tapi masih tanggung sedikit lagi makanannya habis, biasanya akan disimpan disini nih, di rak kursi chitose. Apalagi gelas plastik air mineral gini pas banget sepertinya antara gelas plastiknya dan rak kursi. Nah, karena kesiangan terus sarapan di kelas atau memang sudah diniatkan mau makan di kelas. tapi tolong peri-peri cantik dan coboy ganteng bawa pulang juga sampahnya lalu simpan tuh di tempat yang sudah menjadi seharusnya. Kasihan kan.. kamu ajah gak mau kan kalau ditinggal sendiri.. hiks.. hiks.. hehe.
Kursinya sudah lelah bila selalu jadi tempat sampah! |
Seperti judul lagu ... Cinta Tak Bertuan, mau gimana lagi. Setiap ditanya kantong kresek ini milik siapa jawabnya kebanyakkan bukan punya saya. Entah datang dari siapa dan untuk siapa kantong kresek hitam ini. Barangkali kantong kresek ini salah satu alternatif terbaik bagi sebagian kalangan mahasiswa, sesesai makan simpan dan tinggalkan. So ... ada petugas kebersihan, sudah bayar UKT mahal. Kembali pada pendapat dosen diawal 'kesadaran' yang masih mahal. Dan memangya uang UKT yang dibayarkan hanya untuk biaya kebersihan ? Oppsss jangan tegang gitu.. bukan kita kan yang melakukan. Kantong kresek ini tak bertuan, jadi itu mungkin fikiran si kantong kresek andai kita memahami kata hatinya.
Benar kan sampah itu sudah tak diinginkannya lagi, meski mulanya di puji 'wiihhh... menarik bungkusnya!' |
- 4. Lantai Sepi (Horor)
Sebenernya gak sepi sih. cuma ... |
Horor wuuhhh ... lihat sana, lihat sini, tak ada yang melihat, pluk.. tisu-tisu dan sisa lainya berjatuhan. Sungguh tragis akhir dari riwayatmu tisu. Betapa perjuangan nenek moyangmu (baca:pohon) tumbuh, berkembang hingga ditebang. terkadang lantai sepi menjadi salah satu tempat favorit membuang sampah. Yupp setelah rekan pembaca membaca tulisan ini semoga selalu teringat untuk tidak menyimpan sampah dimanapun selama itu bukan tempat yang seharusnya dan selayaknya sebagaimana yang telah disetujui tetapkan -buanglah sampah pada tempatnya-.
5. Tas Temen
Rekan pembaca ada dua versi bila kita lihat ada teman-teman kita ditasnya terdapat sampah. Pertama karena memang ini niat baik, karena ia takut bila karena sampah ia akan berurusan, jadi ia akan menyimpan sampah sementara di tas dan bila menemukan tempat sampah baru ia menyimpannya disana, sama halnya dengan pepatah mengatakan sedia payung sebelum hujan. Kedua karena banyak rekan kita yang jahilnya kelewatan, udah jahil buang sampah bukan pada tempatnya. semoga segera sadar ya..
6. Dibalik Jeruji Besi
Banyak memang kesempatan kita untuk menyimpan sampah bukan pada tempatnya, tapi kita terlalu mengeksploitasi kesempatan itu. seenaknya kita, sudah saatnya kita revolusi mentas kawan. dimana pun tempat akan indah pada waktunya (waktu tempat tersebut tanpa sampah sedikitpun). Dibalik jeruji disini yaitu diluar jendela, coba seandainya tanpa sampah diluar sana betapa indahnya pemandangan.
8. Tempat Sampah Seludupan
Sebenarnya ini yang menjadi motivasi tulisan ini, sampai sebegini rapihnya menyimpan sampah, andai dosen tahu apa yang akan dikatakannya ya ? Ini kursi chitose cosmo tempat duduk mahasiswa menimba ilmu. entah apa motif menyeludupkan sampah ke dalam lubang sekecil ini. Sebenarnya sudah pasti yang melakukannya, pasti yang sering duduk disini, yankni ... ?
Seludupan sampah di dalam |
Bukti kedua bila dipersidangan diperlukan , hehe |
Berhasil mengagalkan seludupan sampah sisa bungkus permen kuranglebih 10 gram |
Terinspirasi dari lamanya waktu pengajaran kuliah, Yahdini Fitri Rajabi B dan timnya mengubah bangku perkuliahan menjadi sumber energi listrik. Inovasi baru yang diberi nama InCha El-Supplier ini merupakan suatu prototype kursi pegas penghasil energi listrik dengan menggunakan tenaga manusia.
Wahhh hebat ya, semoga dikembangkan lagi kursi-kursi macam ini hehe. Rekan pembaca kita sudah sampai dipenghujung tulisan. Mohon dimaafkan bila penulis mengangkat permasalahan ini menjadi sebuah tulisan, bukan penulis merasa so menjadi manusia sper baik atau seperti apa, tapi hanya berusaha dengan apa yang penulis bisa untuk mengubah hal dari yang terkecil dan berada disekitar kita dan belajar bersama saling mengingatkan. Penutup 'terima kasih atas kunjungan Rekan Pembaca'.
1 komentar:
How to register on the casinos | Dr. MJCD
ReplyHow do I download the app? — When 의왕 출장샵 you 통영 출장샵 use 안성 출장마사지 the app, you'll have access 화성 출장안마 to all 인천광역 출장샵 of the casino's slots, table games, and video poker games.
Post a Comment