Setiap guru, di manapun tempat mendidiknya, pastilah menginginkan dirinya unggul. Minimal, dia akan tampak unggul di mata murid-muridnya. Guru adalah manusia juga yang mempunyai prestise untuk kelangsungan perannya. Keunggulan diraih oleh guru melalui berbagai upaya sehingga sang guru mampu memenuhi kebutuhan percaya diri.
Namun, banyak guru yang tidak pernah tahu jalan untuk menuju keunggulan
karena tertutup oleh kebiasaan tetapnya yang telah menjadi gumpalan es yang
susah untuk dicairkan. Meskipun, dalam hati nuraninya, guru mempunyai kesadaran
untuk menjadi unggul. Berikut cara praktis menjadi unggul.
1. Kenali Potensi Diri
Setiap orang mempunyai potensi yang luar biasa dan berbeda dengan potensi
yang dimiliki orang lain. Guru juga mempunyai potensi yang khas. Potensi itulah
harta yang harus terus dijaga dan dikembangkan. Menurut Covey (penulis 8
habits, untuk menjadi unggul temukanlah suaramu, lalu ilhamilah orang lain
menemukan suaranya! Jika orang menemukan lalu mengekspresikan suara jiwanya, ia
akan bergemilang. Jika guru menolong setiap siswanya menemukan suaranya,
keseluruhannya akan menjadi organisasi yang gemilang. Secara fenomenologis
teramati bahwa semua orang ingin menjadi orang besar, paling tidak, bagian dari
yang serba besar.
2. Dirimu adalah Seorang Profesional
Ingatlah, dirimu adalah profesional. Tiap orang,
yang menjadi guru dapat disebut sebagai tenaga profesional. Setiap tindakan
guru berarti harus dapat dipertanggungjawabkan, berdasarkan rasionalitas
pembelajaran, bertumpu pada hasil belajar, dan berorientasi pada kejayaan
muridnya. Ingatlah, kaum profesional dari berbagai disiplin kerja sekarang
sudah merambah ke seluruh dunia. Bagi mereka batas-batas negara tidak lagi
relevan. Wawasan mereka sudah kosmopolitan. Mereka adalah warga dunia yang bisa
memberikan kontribusi mereka di mana saja di muka Bumi. Mereka bisa bekerja di
mana saja di planet ini.
3. Membangun Mentalitas Mutu
Guru unggul selalu menampilkan kinerja terbaik yang sangat mungkin.
Dengan sengaja dia tidak akan menampilkan the second best (kurang dari terbaik)
karena tahu tindakan itu sesungguhnya adalah bunuh diri profesi. Seorang
profesional mengusahakan dirinya selalu berada di ujung terbaik (cutting edge)
bidang keahliannya. Dia melakukannya karena hakikat profesi itu memang ingin
mencapai suatu kesempurnaan nyata, menembus batas-batas ketidakmungkinan
praktis, untuk memuaskan dahaga manusia akan ideal mutu: kekuatan, keindahan,
keadilan, kebaikan, kebergunaan.
4. Selalu Berbuat Baik
Seorang guru unggul selalu dimotivasi oleh keinginan mulia berbuat baik.
Istilah baik di sini berarti berguna bagi masyarakat. Baik berarti goodness
yang dipersembahkan bagi kemaslahatan masyarakat melalui muridnya. Mutu kerja
seorang profesional tinggi secara teknis, tetapi nilai kerja itu sendiri
diabdikan demi kebaikan masyarakat yang didorong oleh kebaikan hati, bahkan
dengan kesediaan berkorban.
Tampaklah bahwa menjadi guru unggul sangat mudah. Modalnya hanya motivasi
diri, dan stamina moral dari potensi diri sendiri. Jangan membuat sulit sesuatu
yang sebenarnya telah melabel dalam diri kita. Berangkatlah dari motivasi yang
berasal dari ruang spiritual. Dari ruang ini dapat didulang berbagai jenis
motivasi luhur seperti demi siswa, demi bangsa, demi kaum papa, demi
perdamaian, demi demokrasi, demi kemanusiaan, demi peradaban, dan sebagainya
_______________________________________________________________________________
Disadur dari DR. Suyatno, M.Pd. dalam E-book
"Guru, Jadilah Dirimu
Sendiri" oleh Kusnandar Putra,
S.Pd.
Post a Comment